Motor yang bersih, sebuah
judul sederhana yang akan berisi pengalaman sederhana yang bisa kawan-kawan
ambil manfaatnya. Saya mulai dari saya diamanahkan mengendarai motor sendiri
itu waktu SMA. Waktu itu dapat motor yang seharusnya punya kakak, tapi saya
sendiri yang pake. Motor yang bersih, ya tentu motor yang sering dicuci atau
dibersihkan. Dicuci kalau tidak seminggu sekali ya dicuci setelah kena hujan.
Kebiasaan ini diajarkan oleh ayah saya. Ayah selalu mencontohkan bagaimana itu
motor agar terlihat bersih.
Tentu kita sebagai
manusia biasa akan malas itu bersihin motor. Apalagi pas sudah capek sampai
rumah, maunya langsung istirahat. Sampai keesokan paginyamembiarkan kita punya
motor masih kotor. Itulah kebiasaan banyak orang pada umumnya. Tapi
alhamdulillah disini saya tidak. Tiap pagi saya dicontohkan dengan pemandangan
bersihkan motor kemudian dipanasi, itu tiap pagi yang sering saya ingat ketika
masih jaman-jaman SMA yang dicontohkan oleh ayah saya. Saya sendiri
kadang-kadang malas lho, bersihin motor. Suatu hari juga pernah saya perhatikan
kalau motor bersih itu dilihat dari apa. Ya waktu itu kepikiran, motor bersih
itu bisa diliat dari knalpotnya. Kalau knalpotnya bersih berarti sudah
dibersihkan. Kadang-kadang yang saya bersihkan Cuma knalpotnya saja. Eh saya
paksa diri saya kalau tiap bersihin motor minimal kayak gitu lho..
Motor bersih tidak selalu
tampak dari luar motor itu bersih, tapi bagaimana itu mesin punya motor masih
dapat berfungsi dengan bagus. Saya tidak tahu mesin motor hingga sekarang
walaupun sudah bertahun-tahun pakai motor. Yang saya tahu, kalau ratai itu
kendor itu mesti hati-hati mesti ganti kampas rem (pengalaman pribadi, rantai
motor dulu pernah putus), mesti sering ganti oli (paling nggak 3 bulan sekali,
atau sudah beberapa kilo meter begitu), segala sesuau yang muter kasi oli aja.
Cuma itu saja. Bahkan ganti oli saja
saya ga bisa. Yag saya bisa ketika mesin motor mulai tidak enak atau tiap 3
bulan sekali bawa saja ke tempat servis motor.
Sekarang kita bilang ke
jaman yang sekarang ini. Kebetulan pas mulai jaman kuliah saya diamanahkan untuk
pakai motor baru lagi. Eh, kebiasaan bersihin motor itu berlanjut lho hingga
jaman-jaman kuliah. Apalagi kondisi depok (tempat kuliah) yang sering hujan,
membuat sering bersihin sendiri motor. Yang bikin sakit hati juga, pagi-pagi
sudah bershin motor, eh siangnya kena hujan. Akhirnya sampai rumah itu motor
dibersihin lagi. Saya lihat kebiasaan saya bershin motor ini ternyata agak
berbeda denga teman-teman kuliah saya. Kalau dilihat motor-motor anak kuliahan
pada kotor, jarang dibersihkan, jarang servis, karena memang mereka kebanyakan
belinya second, kalau sudah mulai agak tidak enak ya dijual. Simpel, tapi
seperti kurang menjaga barang sih kesannya kalau seperti itu, ya kan.
Kebiasaan bersihin motor
berlanjut hingga pas kerja. Beda sama temen-temen kontrakan. Bisa dilihat motor
saya yang diparkir diantara motor-motor lain itu paling bersih, yang paling
rajin di servis. Bahkan ada komentar temen, motormu dirawat kayaknya ki, beda
kayak motor-motor kebanyakan orang punya motor umumnya gitu. Jadi pelajaran
yang bisa diambil. Yuk kita pandai-pandai menjaga sesuatu yang ada di sekitar
kita.